Posts

Showing posts from November, 2015

Dagelan Politik Ala Setya Novanto

Image
Unsur nama Setya Novanto, mulai dari “Setya”, “Novanto”, “Setya Novanto” hingga inisial “SN” dan embel-embel jabatannya, “pimpinan DPR” “ketua DPR yang terhormat” memperkeruh layar kaca, layar telepon seluler dan layar koran. Saya pilih kata dasar keruh karena kenyataannya ia sungguh mengusik kenegarawanan saya. Dalam tulisan ini saya akan gunakan inisial “SN”. Hal ini disebabkan huru hara baru yang ia ciptakan. Ada salah satu fakta menarik menyusul huru hara ini, adanya dua petisi yang dikumpulkan di situs change.org untuk menurunkan SN dari jabatan pimpinan DPR dan membuka untuk umum sidang Mahkamah Kehormatan Dewan. Dua petisi ini sudah didukung oleh lebih dari 120.000 netizen dalam kurun waktu dua hari saja. Inilah hebatnya media, bisa membentuk opini publik, menyudutkan musuh bersama, dengan harapan bisa mewujudkan esensi hidup berdemokrasi: dari rakyat, untuk rakyat . Tetapi untuk this certain person , akankah media—setidaknya satu-satunya amunisi yang kita miliki saat i

Belajar dari Nagreg

Kita masuki seri kedua tulisan “Menapaki Jejak Cileunyi, Nagreg, Garut, Bandung” dengan judul “Belajar dari Nagreg”. Pada hari ketiga jelang lebaran, kami menuju ke pusat masalah di jalur selatan selama arus mudik: Nagreg. Kami bermalam di tempat langganan biro Bandung setiap tahun, sebuah penginapan dengan arsitektur dan suasan jadul bernama “Al Madiniyah”. Suasananya sangat asri! Saya berasa lagi liburan di vila di Puncak. Sayang, gak sempat ambil foto disini. Saya terlalu menikmati suasana dan keakraban dengan tim disini. Bisa belajar apa dari Nagreg? Yang paling utama, belajar menghayati laporan saya. Untuk pertama kalinya saya mencoba laporan real time, alias laporan berdasarkan pandangan mata langsung saat sedang live . Biasanya saya sudah menyiapkan naskah setidaknya setengah jam sebelum live. Tetapi saat itu keadaan jalanan sangat dinamis, saya pikir macet eh ternyata lancar. Saat saya standby di depan kamera 15 menit sebelum on air pun, arus lalu lintas bisa berubah.

Menapaki Memori Cileunyi

Image
Memasuki bulan kesebelas saya berkarya di dunia jurnalistik. Saya ingin sedikit berbagi cerita tentang salah satu momen yang paling berharga di Cileunyi. Cileunyi adalah sebuah tempat yang mempunyai arti tersendiri bagi saya. Sampai kapanpun Cileunyi dan segela kerendahan hatinya, memiliki tempat khusus di hati saya. Hal ini disebabkan, untuk pertama kalinya saya menyampaikan laporan langsung atau biasa disebut dengan live report di salah satu kecamatan di kabupaten Bandung ini. Misi besar perdana: menjadi bagian dari Monitor Mudik Lebaran 2015. Sepuluh hari sebelum lebaran dan sepuluh hari setelah lebaran, saya digosongkan di bawah langit Cileunyi. Eh? Hahaha. Saya melaporkan arus lalu lintas, seperti NTMC Polri begitu… Ini adalah kali pertama saya keluar kota, menjalankan mandat kantor. Ini berarti saya juga harus mengurus keuangan perjalanan. Pusing bukan keliling lagi, kalo setrikaan mungkin pusing bolak balik. Untung saja ada Kak Dirhamsyah Maulana dan Kak Adi Nugroho alia